Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh
Oleh: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
1. KESESUAIAN IKLIM TANAMAN CENGKEH
2. VARIETAS UNGGUL CENGKEH
Terdapat 4 varietas unggul cengkeh yang
telah diperoleh yaitu Zanzibar, Siputih, Ambon dan Zambon (cengkeh
komposit). Untuk pengembangan baru atau rehabilitasi cengkeh dianjurkan
untuk menggunakan varietas unggul tersebut. Ciri-ciri dan keunggulan
masingmasing varietas cengkeh tersebut seperti terlihat pada Tabel 2 dan
Gambar 1.
Teknik Identifikasi
Varietas Sistem penyerbukan silang pada
cengkeh dan penggunaan biji sebagai sumber benih telah menyebabkan
cengkeh bervariasi dan sulit ditentukan genotipenya dengan jelas. Secara
konvensional untuk mengidentifikasi kebenaran varietas, diperlukan uji
keturunan yang akan memakan waktu bertahuntahun, mengingat satu siklus
membutuhkan 5-7 tahun. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi tipe dan
benih cengkeh penggunaan marka molekuler memberikan alternatif terobosan
yang lebih cepat. Marka isozim terbukti dapat mengindentifikasi
genotipe cengkeh Zanzibar dan komposit. Tanaman dengan pola pita
Mdh-2s/s dan Aap-1s/s adalah Zanzibar sedangkan tanaman dengan pola pita
Mdh-2f/s dan Aap-1f/s adalah komposit yang terbentuk sebagai hasil
penyerbukan terbuka secara alami antara Zanzibar, Ambon, Siputih, dan
Sikotok sedangkan tanaman dengan pola pita Mdh-2f/f dan AAp-1f/f adalah
Ambon, Sikotok, dan Siputih.
3. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS CENGKEH
Permasalahan yang berkaitan dengan
turunnya produktivitas tanaman cengkeh di Indonesia secara umum adalah
gabungan antara umur tanaman yang sudah tua dengan kurangnya
pemeliharaan. Kedua faktor tersebut secara langsung mengakibatkan
tanaman menjadi rusak. Salah satu parameter untuk menentukan tingkat
produktivitas tanaman cengkeh adalah dengan mem-perhatikan besarnya
penutupan tajuk yang berhubungan dengan banyaknya ranting atau cabang
yang hilang. Pembungaan tanaman cengkeh bersifat terminal (bunga hanya
keluar pada ujung ranting) maka, penutupan tajuk erat kaitannya dengan
jumlah bunga yang akan dihasilkan.
Saat ini sebagian besar tanaman cengkeh
yang ada di sentra produksi telah berumur >20 tahun dan berdasarkan
kondisi penutupan tajuk terdapat tiga kategori tanaman cengkeh (Gambar
2), yaitu :
a. Tanaman bertajuk <50% (percabangang hilang > dari 50%)
b. Tanaman bertajuk 50-80% (percabangan hilang 20-50%)
c. Tanaman bertajuk >80% (percabangan hilang <20 %)
Tanaman bertajuk >50% masih dapat
dikembalikan produktivitasnya dengan upaya rehabilitasi dan
intensifikasi melalui pemeliharaan (penggemburan tanah, pemupukan dan
pengendalian OPT). Namun untuk tanaman yang bertajuk <50% dianjurkan
untuk diremajakan dengan cara ditebang dan diganti dengan tanaman baru
dari tipe cengkeh unggul. Penebangan juga dilakukan terhadap tanaman
yang terserang hama dan penyakit yang berat.
Rehabilitasi
Rehabilitasi pada tanaman cengkeh
merupakan upaya untuk memulihkan tanaman yang berada dalam kondisi
kritis agar dapat berproduksi kembali secara normal. Upaya ini ditujukan
untuk tanaman yang mempunyai penutupan tajuk antara 50 – 80%. Dengan
upaya rehabilitasi ini secara bertahap kondisi tajuk tanaman cengkeh
akan meningkat menjadi > 80% dan produksi menjadi 2-5 kali lipat.
Untuk mencapai keadaan demikian dibutuhkan waktu antara 2-4 tahun,
tergantung kondisi penutupan tajuk. Upaya untuk merehabilitasi tanaman
cengkeh antara lain adalah :
Pemupukan
Tujuan pemupukan terutama untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman sehingga secara bertahap kondisi
tanaman akan pulih kembali dengan penutupan tajuk menjadi > 80% dan
produksinya meningkat. Penyiangan gulma dan penggemburan tanah sebelum
pemupukan Sebelum dilakukan pemupukan, di sekitar batang sampai di bawah
proyeksi tajuk terluar harus bersih dari gulma.
Penyiangan gulma cukup dicabut dengan tangan.
Pencangkulan hanya dilakukan pada waktu
penggemburan tanah di bawah tajuk dan waktu pembuatan lubang untuk
pemupukan. Hindari pencangkulan yang terlalu dalam agar akar tidak
banyak yang putus. Gulma yang berada di luar tajuk cukup dibabat pakai
parang. Hasil babatan gulma dapat dijadikan mulsa untuk tanaman cengkeh
terutama pada saat musim kemarau.
Dosis pupuk dan cara pemupukan
Untuk meningkatkan pertumbuhan dan
produksi tanaman cengkeh ada dua jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk
kandang (sapi, kerbau atau kambing) dan pupuk anorganik. Dosis pupuk
kandang yang diberikan antara 5-10 kg/pohon. Tujuan pemberian pupuk
organik ini terutama ditujukan untuk meningkatkan jumlah hara yang dapat
diserap tanaman, diberikan setahun dua kali yaitu pada awal musim
hujan. Pupuk anorganik diberikan bersamaan dengan pemberian pupuk
kandang. Dosis pupuk anorganik untuk rehabilitasi cengkeh dapat dilihat
pada Tabel 2. Jenis pupuk yang digunakan adalah Urea, TSP, KCI dan
Kieserit. Tanaman cengkeh mempunnyai perakaran dengan akar rambut yang
menyebar mulai dari pangkal batang sampai ke proyeksi tajuk terluar
(Gambar 3). Oleh karena itu agar pupuk yang diberikan efektif dan
efisien maka, dosis pupuk dibagi menjadi dua. Dua pertiga bagian
diberikan pada alur dangkal sedalam 5 – 10 cm di sekeliling proyeksi
tajuk terluar kemudian ditutup kembali dengan tanah.
Sepertiga bagian lagi diberikan dengan
cara disebar di bawah tajuk bagian dalam kemudian ditutup dengan tanah
atau daun cengkeh yang gugur sekaligus berfungsi sebagai mulsa. Pupuk
diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan.
Dosis pupuk berdasarkan hasil analisis unsur hara tanah dan daun
Pada saat ini upaya
pemupukan bukan merupakan hal yang murah, oleh karena itu asas efisiensi
perlu diterapkan. Salah satu aspek yang menentukan tercapainya
efisiensi pemupukan adalah ketepatan perhitungan dosis pupuk yang akan
diberikan. Kesalahan dalam hal menetapkan kebutuhan pupuk selain
berakibat buruk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman juga merupakan
pemborosan biaya dan tenaga. Dosis pupuk anjuran umum seperti pada
Tabel 3 hanya berdasarkan umur tanaman tanpa mempertimbangkan keadaan
unsur hara pada tanah dan tanaman sehingga bisa terjadi kemungkinan
pupuk yang diberikan kelebihan atau kekurangan. Oleh karena itu untuk
menetapkan dosis pupuk pada suatu tanaman akan lebih baik apabila
berdasarkan hasil analisis unsur hara tanah dan daun tanaman. Pada
tanaman cengkeh hal tersebut sangat diperlukan mengingat saat ini
dibudidayakan pada jenis tanah dan iklim yang sangat beragam. Persamaan
untuk menentukan dosis pupuk berdasarkan hasil analisis tanah dan daun
tanaman adalah :
Gejala Serangan
Gejala yang tampak pada
pohon adalah adanya lubanglubang berukuran 3-5 mm yang ditutupi serbuk
kayu hasil gerekan. Dari dalam lubang gerekan tersebut keluar cairan
kental bercampur kotoran hama. Jumlah lubang gerekan dapat mencapai
20-70 buah pohon. Tanaman yang terserang hama penggerek batang akan
merana pertumbuhannya karena terganggunya aliran zat makanan yang
dibutuhkan tanaman. Serangan yang berat dapat mengakibatkan kematian.
Gejala serangan hama
ini sangat mirip dengan Nothopeus spp., yaitu adanya lubang-lubang pada
permukaan batang dan keluarnya cairan kental. Jumlah lubang dalam satu
pohon berkisar 20-100 buah. Pada umumnya penggerek ini menyerang tanaman
yang telah berumur lebih dari 6 tahun. Makin tua umur tanaman, tingkat
serangan makin tinggi. Akibat serangan hama ini, daun-daun muda yang
semula berwarna hijau berubah warna menjadi kekuningan rontok
selanjutnya pucuk-pucuk daun mati. Serangan berat dapat mengakibatkan
kematian tanaman.
Cara pengendalian hamaH. semivelutina sama seperti pada pengendalian Nothopeus spp.
Pengendalian
-
- Cara mekanis dapat dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan telur penggerek yang menempel pada kulit batang dan menutup lubang gerekan dengan pasak kayu.
- Cara kimiawi dapat dilakukan dengan memasukkan insektisida/ racun pernapasan ke dalam lubang gerekan kemudian ditutup dengan pasak kayu. lnsektisida yang dapat digunakan adalah : Akodan 35 EC 0,5-0,15 %, Curacron 500 EC 0,1-0,2 % dan Bestox 50 EC 0,25-0,50 %. Dapat pula menaburkan insektisida sistemik berbahan aktif carbofuran (misalnya Furadan 3 G) dengan dosis 115-150 g/pohon dan interval 3 bulan sekali.
Jenis serangga hama
penggerek batang yang lain adalah Hexamitodera semivelutina. Serangga
ini masih sekerabat dengan Nothopeus spp., sehingga ciri-ciri dan
perilaku hidupnya hampir sama, Telur diletakkan satu per satu pada
celah-celah dan lekukan kulit batang cengkeh. Seekor serangga betina
dewasa dapat meletakkan telur sebanyak 19-25 butir yang akan menetas
setelah 23 hari.
Penggerek cabang
Dua jenis penggerek cabang yang banyak menyerang tanaman cengkeh adalah Xyleborus sp., dan Ardela sp.
-
- Hyleborus sp. Hama Hyleborus sp. merupakan kumbang berukuran kecil berwarna hitam. Kumbang jantan tidak mempunyai sayap dan ukurannya lebih kecil daripada serangga betina. Gejala serangan yang tampak adalah adanya lubang-lubang gerekan berukuran kira-kira 1 mm pada permukaan kulit cabang. Akibat serangan hama ini, cabang-cabang tanaman menjadi lemah, mudah patah, tunas-tunas mati, daun dan ranting mengering dan akhirnya cabang mati. Pengendalian Cara pengendalian hama penggerek cabang tersebut sama dengan pengendalian hama penggerek batang.
- Ardela sp. Serangga ini berupa ngengat. Ngengat jantan berwarna cokelat keputihan, sedangkan yang betina berwarna merah muda keputihan. Larva berwarna putih keabu-abuan. Gerjala serangannya adalah pada cabang-cabang tanaman terdapat lubang-lubang gerekan berdiameter 12,5-25 mm. Lubang-lubang tersebut tertutup kotoran dan serbuk kayu sisa gerekan yang dijalin dengan serat halus. Jumlah lubang gerekan pada setiap cabang dapat mencapai 2-3 buah. Serangan hama ini menyebabkan tanaman menjadi lemah. Pengendalian hama penggerek cabang ini dapat dilakukan dengan menusukkan kawat ke lubang gerekan sehingga serangga mati. Selain itu dapat pula dilakukan penyemprotan insektida ke dalam lubang gerekan menggunakan Akodan 35 EC 0,5-0,15%, Curacron 500 EC 0,1-0,2% dan Bestox 50 EC 0,25-0,50%.
Penggerek Ranting
Hama penggerek ranting
yang banyak dijumpai menyerang tanaman cengkeh yaitu Coptocercus
biguttatus Dinov. Serangga ini berupa kumbang berwarna hitam, sedangkan
larvanya berwarna kuning kecokelatan.
Gejala serangan
Pada permukaan ranting
terdapat lubang-lubang gerekan yang berdiameter kira-kira 1,8 mm.
Serangan hama ini mengakibatkan ranting dan daun mengering atau
meranggas. Hama ini umumnya menyerang tanaman yang kondisinya lemah atau
tanaman yang tidak dipelihara dengan baik.
Pengendalian
Pengendalian dapat
dilakukan dengan penyemprotan insektisida ke seluruh bagian tanaman.
Insektisida yang dapat digunakan antara lain Akodan 35 EC 0,5-0,15%,
Curacron 500 EC 0,1-0,2%, dan Bestox 50 EC 0,25-0,50%. Penyemprotan
dapat diulang dengan interval 7-10 hari sekali.
Perusak pucuk
Kutu tempurung (Coccus
viridis) merupakan salah satu jenis hama perusak pucuk tanaman cengkeh.
Serangga berbentuk kutu kecil berwarna hijau dan umumnya terdapat
dipermukaan bawah daun.
Gejala serangan
Daun yang terserang
hama ini berubah warna dari hijau menjadi kuning kemudian mengering dan
akhirnya gugur. Hama ini dapat menyerang tanaman muda maupun yang
produktif.
Pengendalian
Pengendalian dapat
dilakukan dengan memotong ranting yang terserang kemudian membakarnya.
Penyemprotan dengan insektisida dapat dilakukan menggunakan Decis 2.5
EC, Marshall, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Bestox 50 EC dengan
interval 7-10 hari sekali.
Perusak daun
Dua jenis hama perusak daun tanaman cengkeh yang umum dikenal adalah Anthriticus eugeniae Hergr dan Carea angulata.
Anthriticus eugeniae
Hama ini berupa kutu berwarna hijau dan hidup dengan cara mengisap daun cengkeh. Pada umumnya hama ini aktif pada malam hari.
Gejala serangan
Pada bagian pinggir dan tengah daun terdapat bintikbintik.
Pengendalian
Pengendalian dapat
dilakukan dengan cara mengurangi kelembaban di sekitar kebun melalui
pemangkasan atau penebangan tanaman yang menaungi tanaman cengkeh.
Selain itu dapat pula dilakukan penyemprotan terbatas pada bagian
tanaman yang terserang menggunakan insektisida Marshall, Akodan 35 EC,
Curacron 500 EC dan Bestox 50 EC dengan interval 7-10 hari sekali.
Carea angulata
Hama ini berupa ulat yang hidup dengan cara memakan daun.
Gejala serangan
Pada daun cengkeh
tampak bekas gigitan ulat. Serangan yang berat oleh hama ini dapat
mengakibatkan tanaman menjadi gundul sehingga menurunkan produksi.
Pengendalian
Pengendalian dapat
dilakukan dengan menyemprot daun menggunakan insektisida terutama pada
saat populasi larva masih muda. lnsektisida yang dapat digunakan antara
lain Decis, Marshall, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Bestox 50 EC,
dengan interval penyemprotan 7-10 hari sekali.
PenyakitSerangan penyakit pada tanaman cengkeh akan berkorelasi positif dengan penurunan.
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC)
Penyakit BPKC merupakan salah satu
penyakit yang paling merusak tanaman cengkeh karena dapat menyebabkan
Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan 20 kehilangan hasil mencapai 10-15%. Penyebabnya adalah
bakteri Pseudomonas syzygii. Penularan penyakit BPKC dari pohon sakit ke
pohon sehat melalui vektor berupa serangga Hindola fulfa (di Sumatera)
dan H. striata (di Jawa). Pola penyebaran penyakit ini umumnya mengikuti
arah angin. Penularan penyakit ini dapat pula melalui alat-alat
pertanian seperti golok, gergaji, sabit yang digunakan untuk memotong
pohon sakit.
Gejala serangan
Tanaman cengkeh yang terserang penyakit
BPKC daunnya gugur secara mendadak kemudian ranting-ranting pada pucuk
mati. Kadang-kadang percabangan atau seluruh tanaman layu mendadak dan
mengakibatkan daun menjadi kering. Gugurnya daun dapat berlangsung
beberapa minggu sampai beberapa bulan. Kematian tanaman cengkeh akibat
penyakit ini dapat berlangsung cepat yaitu antara 3-12 bulan atau lambat
yaitu antara 1-6 tahun. Umumnya pohon dewasa yang terlebih dahulu
terserang.
Pengendalian
Apabila gejala serangan penyakit BPKC
ditandai dengan gugurnya daun di bagian pucuk pohon, maka pangkal batang
atau akar segera diinfus dengan antibiotika oksitetrasiklin (OTC)
sebanyak 6 gr/100 ml air. Jarum infus yang digunakan berdiameter 1 mm.
Penginfusan dilakukan setiap 3-4 bulan sekali. Pengendalian dapat
dipadukan dengan melakukan penyemprotan insektisida dengan sasaran
serangga vektor penular penyakit BPKC menggunakan insektisida Matador 25
EC, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Dads 2,5 EC dengan interval 6
minggu sekali sampai serangga vektor tidak ada lagi. Pohonpohon yang
terserang berat sebaiknya ditebang dan dibakar.
Penyakit Cacar Daun Cengkeh (CDC)
Penyakit ini terdapat hampir di semua
sentra produksi cengkeh di Indonesia. Penyakit CDC dikategorikan sebagai
penyakit utama di samping penyakit BPKC. Penyakit CDC dapat menyerang
tanaman cengkeh mulai dari pembibitan sampai tanaman produksi. Berikut
ini beberapa jenis penyakit yang sering menyerang tanaman cengkeh
dewasa.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur
Phyllostica syzygii. Cara penularan penyakit CDC adalah melalui angin
dan air hujan atau melalui bibit.
Gejala serangan
Pada permukaan atas daun timbul
bercak-bercak yang menggelembung seperti cacar. Gejala tersebut akan
lebih jelas terlihat pada daun yang masih muda. Pada bercak-bercak
tersebut kadang-kadang terdapat bintil-bintil hitam kecil. Selain pada
daun, gejala penyakit gugur akibat serangan CDC kadangkadang terlihat
juga pada buah. Daun-daun yang terkena penyakit CDC secara bertahap akan
gugur.
Pengendalian
Pengendalian penyakit CDC dilakukan
secara kimiawi melalui penyemprotan fungisida dengan interval 7-10 hari
sekali, sedangkan untuk pencegahan dapat dilakukan 10-14 hen sekali.
Beberapa jenis fungisida yang dapat digunakan antara lain Delsen MX- 200
0,2%, Maneb Brestan 0,3%, Difolatan 0,2% dll. Di samping penyemprotan
fungisida, sanitasi kebun perlu mendapat perhatian. Daun, ranting, dan
biji dari tanaman sakit yang jatuh ke tanah sebaiknya dikumpulkan dan
dibakar. Pohonpohon yang terserang berat sebaiknya ditebang dan dibakar.
Embun Jelaga
Penyebab penyakit ini adalah jamur
Capnodium sp. dan Limacinula samoensis. Jamur tersebut hidup pada
kotoran serangga Coccus viridis Green (kutu daun) yang menempel pada
daun. Serangga dapat disebarkan oleh semut dari daun satu ke daun yang
lain.
Gejala serangan
Pada permukaan daun tampak lapisan
berwarna abu-abu kehitaman. Pada serangan berat, lapisan hitam akan
menutup permukaan daun, tangkai daun dan ranting. Akibat serangan
penyakit ini tanaman menjadi sulit berfotosintesis. Tanaman terserang
embun jelaga
Pengendalian
Lapisan hitam pada permukaan daun dapat
dihilangkan dengan penyemprotan larutan kapur sirih 1-2%. Untuk
mengendalikan kutu daun dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida.
5. PANEN DAN PENGANEKARAGAMAN PRODUK
Panen
Bunga cengkeh dapat dipanen ± 6 bulan
setelah bakal bunga keluar dengan ditandai mekarnya 1-2 bunga pada
tandan dan berubahnya warna bunga menjadi kuning kemerahan. Waktu panen
sangat berpengaruh terhadap rendemen atau kandungan minyak cengkeh. Pada
satu pohon dapat dilakukan beberapa kali panen, tergantung pemasakan
bunga. Pemetikan bunga yang terlalu awal atau pada saat bunga belum
masak akan menyebabkan berkerutnya bunga cengkeh, turunnya kandungan
minyak dan mengeluarkan aroma yang tidak enak. Sebaliknya panen yang
terlalu lambat pada saat bunga telah mekar akan menurunkan mutu cengkeh
kering.
Pemanenan sebaiknya menggunakan tangga
untuk menghindari patahnya percabangan cengkeh. Cara pemetikan yang baik
dilakukan dengan menjepit pangkal tangkai bunga dengan tangan kiri dan
tangan kanan memetik bunga.
Usahakan agar daun tidak ikut terpetik.
Pada ruas yang daunnya tidak ikut terpetik akan tumbuh tunas baru
sebagai cabang tempat keluarnya bakal-bakal bunga pada musim berikutnya.
Apabila daun ikut terpetik maka tunas baru tersebut akan lebih lama
keluarnya sehingga calon bunga biasanya akan muncul 2-3 tahun
Penganekaragaman Produk
Hasil cengkeh yang paling banyak
digunakan adalah bunga kering terutama untuk bahan baku rokok kretek.
Namun demikian hasil cengkeh yang lainnya seperti bunga hasil sortiran,
gagang dan daun dapat diolah lebih lanjut berupa minyak cengkeh yang
diproses melalui penyulingan atau oleoresin yang diproses digunakan
untuk keperluan industri makanan, minuman, kosmetika dan farmasi. Minyak
bunga cengkeh beraroma lebih lembut dan bernilai jual lebih tinggi.
Produk turunan minyak cengkeh digunakan
sebagai bahan baku pembuatan balsam, bahan baku obat kumur atau bahan
tambahan dalam industri kosmetika, pestisida nabati, fungisida,
insektida dan bakterisida.
MENERIMA PEMBELANJAAN AGEN DAN DISTRIBUTOR SELURUH KOTA DI INDONESIA
HUB. 081356998898 - 085294998898 (WA)
Kontak, Bpk. Maxy Losoh
Agen Distributor Pupuk Bio Organik Herbafarm NUTREND - SIDOMUNCUL
Herbafarm NuTrend sidoMuncul : Kabupaten Bolaang Mongondow
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Lolak
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Molibagu
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Tutuyan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Boroko
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Kepulauan Sangihe
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Tahuna
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Ondong Siau
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Kepulauan Talaud
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Melonguane
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Tondano
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa Selatan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Amurang
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa Tenggara
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Ratahan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa Utara
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Airmadidi
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Bitung
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Kotamobagu
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Manado
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Tomohon
Keyword:
HUB. 081356998898 - 085294998898 (WA)
Kontak, Bpk. Maxy Losoh
Agen Distributor Pupuk Bio Organik Herbafarm NUTREND - SIDOMUNCUL
Herbafarm NuTrend sidoMuncul : Kabupaten Bolaang Mongondow
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Lolak
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Molibagu
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Tutuyan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Boroko
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Kepulauan Sangihe
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Tahuna
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Ondong Siau
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Kepulauan Talaud
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Melonguane
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Tondano
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa Selatan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Amurang
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa Tenggara
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Ratahan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa Utara
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Airmadidi
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Bitung
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Kotamobagu
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Manado
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Tomohon
Keyword:
target cengkeh
pupuk organik untuk cengkeh
pupuk cengkeh paling bagus
pupuk cengkeh
pupuk untuk tanaman cengkeh
jenis pupuk untuk tanaman cengkeh
pupuk buah cengkeh
pupuk organik untuk cengkeh
pupuk cengkeh paling bagus
pupuk cengkeh
pupuk untuk tanaman cengkeh
jenis pupuk untuk tanaman cengkeh
pupuk buah cengkeh
pupuk penyubur tanaman cengkeh
pupuk untuk cengkeh
pupuk tanaman cengkeh
pupuk yang baik untuk tanaman cengkeh
pupuk untuk pohon cengkeh
pupuk cengkeh paling
target cengkeh , pupuk organik untuk cengkeh,pupuk cengkeh paling bagus, pupuk cengkeh, pupuk untuk tanaman cengkeh,jenis pupuk untuk tanaman cengkeh, pupuk buah cengkeh,pupuk penyubur tanaman cengkeh,pupuk untuk cengkeh,pupuk tanaman cengkeh,pupuk yang baik untuk tanaman cengkeh,pupuk untuk pohon cengkeh,pupuk cengkeh paling
pupuk untuk cengkeh
pupuk tanaman cengkeh
pupuk yang baik untuk tanaman cengkeh
pupuk untuk pohon cengkeh
pupuk cengkeh paling
target cengkeh , pupuk organik untuk cengkeh,pupuk cengkeh paling bagus, pupuk cengkeh, pupuk untuk tanaman cengkeh,jenis pupuk untuk tanaman cengkeh, pupuk buah cengkeh,pupuk penyubur tanaman cengkeh,pupuk untuk cengkeh,pupuk tanaman cengkeh,pupuk yang baik untuk tanaman cengkeh,pupuk untuk pohon cengkeh,pupuk cengkeh paling
No comments:
Post a Comment