Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh
Oleh: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
1. KESESUAIAN IKLIM TANAMAN CENGKEH
Tanaman
cengkeh untuk dapat tumbuh dan berproduksi memerlukan persyaratan
lingkungan tumbuh yang spesifik. Faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap tanaman cengkeh antara lain adalah iklim, tinggi tempat dan
jenis tanah.Curah hujan yang optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh
adalah 1.500 - 2.500 mm/tahun atau 2.500 – 3.500 mm/tahun dengan bulan
kering kurang dari 2 bulan. Intensitas penyinaran 61 – 60 % dan suhu
udara 22 - 28 °C serta tidak ada angin kencang sepanjang tahun.Tanaman
cengkeh dapat ditanam dan masih berproduksi pada ketinggian tempat 0 –
900 m di atas permukaan laut (dpl). Namun demikian, makin tinggi tempat
maka produksi bunga makin rendah tetapi pertumbuhan makin subur.
Ketinggian tempat yang optimal untuk pembungaan tanaman cengkeh berkisar
200-600 m dpl.Tanah yang sesuai adalah yang gembur, lapisan olah
minimal 1,5 m dan kedalaman air tanah lebih dari 3 m dari permukaan
tanah serta tidak ada lapisan kedap air. Jenis tanah yang cocok antara
lain Andosol, Latosol, Regosol dan Podsolik Merah. Selain jenis tanah,
kemasaman tanah (pH) ikut berperan dalam hal memacu pertumbuhan tanaman.
Kemasaman tanah yang optimum berkisar antara 5,5-6,5. Apabila pH tanah
lebih rendah atau lebih tinggi maka pertumbuhan tanaman cengkeh akan
terganggu karena penyerapan unsur hara oleh akar menjadi terhambat.Untuk
mengurangi resiko kegagalan dan biaya tinggi dalam budidaya cengkeh,
maka dianjurkan tanaman cengkeh hanya dikembangkan pada daerah yang
sangat sesuai dan sesuai saja. Tanaman cengkeh yang berada diluar
kriteria tersebut dianjurkan untuk diganti dengan tanaman lain yang
sesuai dan menguntungkan. Kesesuaian iklim dan tinggi tempat untuk
tanaman cengkeh dapat dilihat pada Tabel 1.
2. VARIETAS UNGGUL CENGKEH
Terdapat 4 varietas unggul cengkeh yang
telah diperoleh yaitu Zanzibar, Siputih, Ambon dan Zambon (cengkeh
komposit). Untuk pengembangan baru atau rehabilitasi cengkeh dianjurkan
untuk menggunakan varietas unggul tersebut. Ciri-ciri dan keunggulan
masingmasing varietas cengkeh tersebut seperti terlihat pada Tabel 2 dan
Gambar 1.
Gambar 1. Percabangan, pohon, daun, dan bunga cengkeh Zanzibar, Zambon dan Siputih
Teknik Identifikasi
Varietas Sistem penyerbukan silang pada
cengkeh dan penggunaan biji sebagai sumber benih telah menyebabkan
cengkeh bervariasi dan sulit ditentukan genotipenya dengan jelas. Secara
konvensional untuk mengidentifikasi kebenaran varietas, diperlukan uji
keturunan yang akan memakan waktu bertahuntahun, mengingat satu siklus
membutuhkan 5-7 tahun. Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi tipe dan
benih cengkeh penggunaan marka molekuler memberikan alternatif terobosan
yang lebih cepat. Marka isozim terbukti dapat mengindentifikasi
genotipe cengkeh Zanzibar dan komposit. Tanaman dengan pola pita
Mdh-2s/s dan Aap-1s/s adalah Zanzibar sedangkan tanaman dengan pola pita
Mdh-2f/s dan Aap-1f/s adalah komposit yang terbentuk sebagai hasil
penyerbukan terbuka secara alami antara Zanzibar, Ambon, Siputih, dan
Sikotok sedangkan tanaman dengan pola pita Mdh-2f/f dan AAp-1f/f adalah
Ambon, Sikotok, dan Siputih.
3. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS CENGKEH
Permasalahan yang berkaitan dengan
turunnya produktivitas tanaman cengkeh di Indonesia secara umum adalah
gabungan antara umur tanaman yang sudah tua dengan kurangnya
pemeliharaan. Kedua faktor tersebut secara langsung mengakibatkan
tanaman menjadi rusak. Salah satu parameter untuk menentukan tingkat
produktivitas tanaman cengkeh adalah dengan mem-perhatikan besarnya
penutupan tajuk yang berhubungan dengan banyaknya ranting atau cabang
yang hilang. Pembungaan tanaman cengkeh bersifat terminal (bunga hanya
keluar pada ujung ranting) maka, penutupan tajuk erat kaitannya dengan
jumlah bunga yang akan dihasilkan.
Saat ini sebagian besar tanaman cengkeh
yang ada di sentra produksi telah berumur >20 tahun dan berdasarkan
kondisi penutupan tajuk terdapat tiga kategori tanaman cengkeh (Gambar
2), yaitu :
a. Tanaman bertajuk <50% (percabangang hilang > dari 50%)
b. Tanaman bertajuk 50-80% (percabangan hilang 20-50%)
c. Tanaman bertajuk >80% (percabangan hilang <20 %)
Gambar 2. Kriteria tajuk tanaman cengkeh
Tanaman bertajuk >50% masih dapat
dikembalikan produktivitasnya dengan upaya rehabilitasi dan
intensifikasi melalui pemeliharaan (penggemburan tanah, pemupukan dan
pengendalian OPT). Namun untuk tanaman yang bertajuk <50% dianjurkan
untuk diremajakan dengan cara ditebang dan diganti dengan tanaman baru
dari tipe cengkeh unggul. Penebangan juga dilakukan terhadap tanaman
yang terserang hama dan penyakit yang berat.
Rehabilitasi
Rehabilitasi pada tanaman cengkeh
merupakan upaya untuk memulihkan tanaman yang berada dalam kondisi
kritis agar dapat berproduksi kembali secara normal. Upaya ini ditujukan
untuk tanaman yang mempunyai penutupan tajuk antara 50 – 80%. Dengan
upaya rehabilitasi ini secara bertahap kondisi tajuk tanaman cengkeh
akan meningkat menjadi > 80% dan produksi menjadi 2-5 kali lipat.
Untuk mencapai keadaan demikian dibutuhkan waktu antara 2-4 tahun,
tergantung kondisi penutupan tajuk. Upaya untuk merehabilitasi tanaman
cengkeh antara lain adalah :
Pemupukan
Tujuan pemupukan terutama untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman sehingga secara bertahap kondisi
tanaman akan pulih kembali dengan penutupan tajuk menjadi > 80% dan
produksinya meningkat. Penyiangan gulma dan penggemburan tanah sebelum
pemupukan Sebelum dilakukan pemupukan, di sekitar batang sampai di bawah
proyeksi tajuk terluar harus bersih dari gulma.
Penyiangan gulma cukup dicabut dengan tangan.
Pencangkulan hanya dilakukan pada waktu
penggemburan tanah di bawah tajuk dan waktu pembuatan lubang untuk
pemupukan. Hindari pencangkulan yang terlalu dalam agar akar tidak
banyak yang putus. Gulma yang berada di luar tajuk cukup dibabat pakai
parang. Hasil babatan gulma dapat dijadikan mulsa untuk tanaman cengkeh
terutama pada saat musim kemarau.
Dosis pupuk dan cara pemupukan
Untuk meningkatkan pertumbuhan dan
produksi tanaman cengkeh ada dua jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk
kandang (sapi, kerbau atau kambing) dan pupuk anorganik. Dosis pupuk
kandang yang diberikan antara 5-10 kg/pohon. Tujuan pemberian pupuk
organik ini terutama ditujukan untuk meningkatkan jumlah hara yang dapat
diserap tanaman, diberikan setahun dua kali yaitu pada awal musim
hujan. Pupuk anorganik diberikan bersamaan dengan pemberian pupuk
kandang. Dosis pupuk anorganik untuk rehabilitasi cengkeh dapat dilihat
pada Tabel 2. Jenis pupuk yang digunakan adalah Urea, TSP, KCI dan
Kieserit. Tanaman cengkeh mempunnyai perakaran dengan akar rambut yang
menyebar mulai dari pangkal batang sampai ke proyeksi tajuk terluar
(Gambar 3). Oleh karena itu agar pupuk yang diberikan efektif dan
efisien maka, dosis pupuk dibagi menjadi dua. Dua pertiga bagian
diberikan pada alur dangkal sedalam 5 – 10 cm di sekeliling proyeksi
tajuk terluar kemudian ditutup kembali dengan tanah.
Gambar 3. Penyebaran perakaran cengkeh
Gambar 4. Cara pemupukan
Sepertiga bagian lagi diberikan dengan
cara disebar di bawah tajuk bagian dalam kemudian ditutup dengan tanah
atau daun cengkeh yang gugur sekaligus berfungsi sebagai mulsa. Pupuk
diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan.
Pengendalian
hama dan penyakitPengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman
cengkeh dapat dilihat pada BAB 4.Pengaturan pola tanamSalah satu
permasalahan yang terdapat pada pembudidayaan tanaman cengkeh adalah
produksi yang tidak stabil. Panen besar terjadi 2-4 tahun sekali. Salah
satu upaya untuk memperkecil resiko tidak stabilnya produksi cengkeh
adalah dengan menanam tanaman lain di antara tanaman cengkeh. Tanaman
cengkeh yang ditanam secara monokultur akan lebih mudah terserang oleh
hama dan penaykit. Telah dilaporkan bahwa ada hubungan antara penyakit
sudden death yang menyerang tanaman cengkeh di Zanzibar dengan pola
tanam monokultur. Dianjurkan agar melakukan pola tanam campuran antara
cengkeh dengan jeruk, kopi, atau tanaman lainnya. Di Indonesia ada
indikasi bahwa penyebaran penyakit bakteri pembuluh kayu cengkeh (BPKC)
dapat diperlambat dengan sistem pola tanam campuran atau tumpang
sari.Tanaman cengkeh umumnya ditanam dengan jarak tanam 8 m x 8 m, 8 m x
7 m atau 8 m x 6 m. Peluang untuk menanam tanaman sela di antara
tanaman cengkeh yang mempunyai penutupan tajuk <80% cukup besar
karena sinar matahari yang masuk lebih banyak. Penanaman tanaman sela di
antara tanaman cengkeh akan membantu meningkatkan pendapatan petani
pada saat panen kecil. Jenis tanaman yang dapat ditanam di antara
cengkeh dapat berupa tanaman semusim atau tahunan. Tanaman semusim yang
dapat ditanam antara lain tanaman sayuran (cabai, tomat), pangan (padi
gogo, jagung, ubi kayu, kacang tanah), tanaman obat-0batan (jahe,
kunyit, kencur). Jenis tanaman tahunan yang dapat ditanam di antaranya
lada perdu, panili, kopi, jeruk, pisang, kapolaga. Apabila yang
digunakan sebagai tanaman sela adalah tanaman tahunan maka, perlu
diperhatikan bahwa tanaman tersebut jangan sampai berkompetisi dengan
tanaman cengkeh.IntensifikasiUpaya intensifikasi ditujukan untuk tanaman
cengkeh yang pertumbuhannya cukup baik dengan penutupan tajuk >80 %
dengan tujuan untuk mempertahankan produktivitas tanaman tetap tinggi.
Beberapa tindakan yang dilakukan pada upaya intensifikasi cengkeh di
antaranya adalah pemupukan, pengendalian hama dan penyakit serta
pengaturan pola tanam.PemupukanTujuan pemupukan pada upaya intensifikasi
adalah untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sehabis panen dan
mempertahankan produksi tetap tinggi. Peningkatan pertumbuhan tanaman
cengkeh sehabis panen, terutama panen raya sangat diperlukan karena
umumnya tanaman cengkeh mengalami kerusakan.Penyiangan gulma dan
penggemburan tanah sebelum pemupukanGulma yang berada disekitar pangkal
batang sampai di bawah proyeksi tajuk terluar dibersihkan dengan cara
dicabut dengan tangan. Penggemburan tanah sekitar daerah perakaran
cengkeh produktif sangat diperlukan, terutama sehabis panen. Pada
umumnya sehabis panen tanah di sekitar perakaran cengkeh menjadi padat
sehingga akan mengganggu perkembangan akar karena sirkulasi udara
menjadi berkurang.Pemberian pupuk organikPemberian pupuk organik (pupuk
kandang sapi, kerbau atau kambing) dilakukan pada lubang/alur yang
dibuat dengan lebar 5 cm dan kedalaman 20 cm melingkar di bawah proyeksi
tajuk dengan dosis 5 -10 kg/pohon dan masukkan secara merata kemudian
timbun dengan tanah. Pupuk organik cukup diberikan setahun sekali pada
awal musim penghujan atau sebulan sebelum pemberian pupuk
anorganik.Pemberian pupuk anorganikDosis pupuk anjuran umum.Pupuk
anorganik diberikan dalam bentuk Urea, TSP, KCl dan Kieserit. Dosis
pupuk anorganik yang diberikan untuk upaya intensifikasi adalah 1,3 kali
dosis pupuk anorganik untuk upaya rehabilitasi (Tabel 3). Dua pertiga
bagian dosis pupuk ditaburkan secara merata pada lubang dengan kedalaman
5-10 cm dan lebar 5 cm melingkari batang pokok di bawah proyeksi tajuk.
Sepertiga bagian lagi disebarkan secara merata di bawah proyeksi tajuk.
Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan 11 Selanjutnya pupuk tersebut ditimbun dengan tanah.
Pemberian pupuk dilakukan 2 kali setahun, yaitu 3-4 bulan menjelang
pembentukan bakal bunga (awal musim kemarau) dan 3 bulan setelah
pembentukan bakal bunga. Untuk daerah Sumatera bakal bunga ini terbentuk
antara bulan Oktober—Desember, di Jawa dan Bali antara bulan
November-Januari, di Sulawesi antara bulan Oktober—Desember, dan di
Maluku antara bulan Mei—Juli.
Dosis pupuk berdasarkan hasil analisis unsur hara tanah dan daun
Pada saat ini upaya
pemupukan bukan merupakan hal yang murah, oleh karena itu asas efisiensi
perlu diterapkan. Salah satu aspek yang menentukan tercapainya
efisiensi pemupukan adalah ketepatan perhitungan dosis pupuk yang akan
diberikan. Kesalahan dalam hal menetapkan kebutuhan pupuk selain
berakibat buruk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman juga merupakan
pemborosan biaya dan tenaga. Dosis pupuk anjuran umum seperti pada
Tabel 3 hanya berdasarkan umur tanaman tanpa mempertimbangkan keadaan
unsur hara pada tanah dan tanaman sehingga bisa terjadi kemungkinan
pupuk yang diberikan kelebihan atau kekurangan. Oleh karena itu untuk
menetapkan dosis pupuk pada suatu tanaman akan lebih baik apabila
berdasarkan hasil analisis unsur hara tanah dan daun tanaman. Pada
tanaman cengkeh hal tersebut sangat diperlukan mengingat saat ini
dibudidayakan pada jenis tanah dan iklim yang sangat beragam. Persamaan
untuk menentukan dosis pupuk berdasarkan hasil analisis tanah dan daun
tanaman adalah :
Sampel
daun diambil dari daun ke 3-4 dari pucuk dan sampel tanah diambil dari
di sekitar perakaran pada kedalaman 10-30 cm. Pada jenis tanah, iklim
dan umur tanaman cengkeh yang sama, sampel daun diambil dari 20-30
pohon. Sampel daun tersebut kemudian dikompositkan menjadi satu, begitu
pula sampel tanah.
PeremajaanPeremajaan
tanaman cengkeh ditujukan untuk tanaman yang bertajuk <50% dengan
cara ditebang diganti dengan tanaman baru dari varietas cengkeh unggul.
Penebangan juga dilakukan terhadap tanaman yang terserang hama dan
penyakit yang berat. Dosis pupuk untuk tanaman cengkeh muda dapat
dilihat pada Tabel 6.Gambar 5. Peremajaan tanaman cengkeh
4.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKITSerangan hama dan penyakit sangat
berpengaruh terhadap produksi tanaman cengkeh, sehingga upaya
pengendaliannya sangat diperlukan agar kehilangan hasil dapat ditekan
pada tingkat yang relatif kecil.HamaPada umumnya hama yang menyerang
tanaman cengkeh adalah penggerek, perusak pucuk dan perusak daun.
Serangan hamahama tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman
terganggu, produksi menurun bahkan kematian tanaman. Penurunan produksi
cengkeh akibat serangan hama dapat mencapai 10-25%. PPenggerekHama yang
paling merusak dan sering dijumpai menyerang tanaman cengkeh adalah
penggerek. Terdapat tiga kelompok hama penggerek pada tanaman cengkeh,
yaitu penggerek batang, penggerek cabang, dan penggerek
ranting.Penggerek batang. Beberapa spesies hama penggerek batang yang
sering menyerang tanaman cengkeh yaitu Nothopeus hemipterus Oliv., N.
fasciatipennis Watt, dan Hexamitodera semivelutina Hell. N. hemipterus
dan N. fasciatipennis hampir sama bentuk, perilaku maupun cara hidupnya.
Yang menggerek batang cengkeh adalah stadium larva yang mampu bertahan
hidup di lubang gerekan selama 130 - 350 hari.Gambar 6. Hama penggerek
batang Nothopeus hemipterus
Gambar 7. Penampang melintang batang akibat serangan hama penggerek batang.
Gejala Serangan
Gejala yang tampak pada
pohon adalah adanya lubanglubang berukuran 3-5 mm yang ditutupi serbuk
kayu hasil gerekan. Dari dalam lubang gerekan tersebut keluar cairan
kental bercampur kotoran hama. Jumlah lubang gerekan dapat mencapai
20-70 buah pohon. Tanaman yang terserang hama penggerek batang akan
merana pertumbuhannya karena terganggunya aliran zat makanan yang
dibutuhkan tanaman. Serangan yang berat dapat mengakibatkan kematian.
Gambar 8. Serangan hama penggerek pada batang, dari lubang keluar cairan kental.
Gejala serangan hama
ini sangat mirip dengan Nothopeus spp., yaitu adanya lubang-lubang pada
permukaan batang dan keluarnya cairan kental. Jumlah lubang dalam satu
pohon berkisar 20-100 buah. Pada umumnya penggerek ini menyerang tanaman
yang telah berumur lebih dari 6 tahun. Makin tua umur tanaman, tingkat
serangan makin tinggi. Akibat serangan hama ini, daun-daun muda yang
semula berwarna hijau berubah warna menjadi kekuningan rontok
selanjutnya pucuk-pucuk daun mati. Serangan berat dapat mengakibatkan
kematian tanaman.
Cara pengendalian hamaH. semivelutina sama seperti pada pengendalian Nothopeus spp.
Pengendalian
-
- Cara mekanis dapat dilakukan dengan mengambil dan memusnahkan telur
penggerek yang menempel pada kulit batang dan menutup lubang gerekan
dengan pasak kayu.
- Cara kimiawi dapat dilakukan dengan memasukkan insektisida/ racun
pernapasan ke dalam lubang gerekan kemudian ditutup dengan pasak kayu.
lnsektisida yang dapat digunakan adalah : Akodan 35 EC 0,5-0,15 %,
Curacron 500 EC 0,1-0,2 % dan Bestox 50 EC 0,25-0,50 %. Dapat pula
menaburkan insektisida sistemik berbahan aktif carbofuran (misalnya
Furadan 3 G) dengan dosis 115-150 g/pohon dan interval 3 bulan sekali.
Jenis serangga hama
penggerek batang yang lain adalah Hexamitodera semivelutina. Serangga
ini masih sekerabat dengan Nothopeus spp., sehingga ciri-ciri dan
perilaku hidupnya hampir sama, Telur diletakkan satu per satu pada
celah-celah dan lekukan kulit batang cengkeh. Seekor serangga betina
dewasa dapat meletakkan telur sebanyak 19-25 butir yang akan menetas
setelah 23 hari.
Penggerek cabang
Dua jenis penggerek cabang yang banyak menyerang tanaman cengkeh adalah Xyleborus sp., dan Ardela sp.
-
- Hyleborus sp. Hama Hyleborus sp. merupakan kumbang berukuran kecil
berwarna hitam. Kumbang jantan tidak mempunyai sayap dan ukurannya lebih
kecil daripada serangga betina. Gejala serangan yang tampak adalah
adanya lubang-lubang gerekan berukuran kira-kira 1 mm pada permukaan
kulit cabang. Akibat serangan hama ini, cabang-cabang tanaman menjadi
lemah, mudah patah, tunas-tunas mati, daun dan ranting mengering dan
akhirnya cabang mati. Pengendalian Cara pengendalian hama penggerek
cabang tersebut sama dengan pengendalian hama penggerek batang.
- Ardela sp. Serangga ini berupa ngengat. Ngengat jantan berwarna
cokelat keputihan, sedangkan yang betina berwarna merah muda keputihan.
Larva berwarna putih keabu-abuan. Gerjala serangannya adalah pada
cabang-cabang tanaman terdapat lubang-lubang gerekan berdiameter 12,5-25
mm. Lubang-lubang tersebut tertutup kotoran dan serbuk kayu sisa
gerekan yang dijalin dengan serat halus. Jumlah lubang gerekan pada
setiap cabang dapat mencapai 2-3 buah. Serangan hama ini menyebabkan
tanaman menjadi lemah. Pengendalian hama penggerek cabang ini dapat
dilakukan dengan menusukkan kawat ke lubang gerekan sehingga serangga
mati. Selain itu dapat pula dilakukan penyemprotan insektida ke dalam
lubang gerekan menggunakan Akodan 35 EC 0,5-0,15%, Curacron 500 EC
0,1-0,2% dan Bestox 50 EC 0,25-0,50%.
Penggerek Ranting
Hama penggerek ranting
yang banyak dijumpai menyerang tanaman cengkeh yaitu Coptocercus
biguttatus Dinov. Serangga ini berupa kumbang berwarna hitam, sedangkan
larvanya berwarna kuning kecokelatan.
Gejala serangan
Pada permukaan ranting
terdapat lubang-lubang gerekan yang berdiameter kira-kira 1,8 mm.
Serangan hama ini mengakibatkan ranting dan daun mengering atau
meranggas. Hama ini umumnya menyerang tanaman yang kondisinya lemah atau
tanaman yang tidak dipelihara dengan baik.
Pengendalian
Pengendalian dapat
dilakukan dengan penyemprotan insektisida ke seluruh bagian tanaman.
Insektisida yang dapat digunakan antara lain Akodan 35 EC 0,5-0,15%,
Curacron 500 EC 0,1-0,2%, dan Bestox 50 EC 0,25-0,50%. Penyemprotan
dapat diulang dengan interval 7-10 hari sekali.
Perusak pucuk
Kutu tempurung (Coccus
viridis) merupakan salah satu jenis hama perusak pucuk tanaman cengkeh.
Serangga berbentuk kutu kecil berwarna hijau dan umumnya terdapat
dipermukaan bawah daun.
Gejala serangan
Daun yang terserang
hama ini berubah warna dari hijau menjadi kuning kemudian mengering dan
akhirnya gugur. Hama ini dapat menyerang tanaman muda maupun yang
produktif.
Pengendalian
Pengendalian dapat
dilakukan dengan memotong ranting yang terserang kemudian membakarnya.
Penyemprotan dengan insektisida dapat dilakukan menggunakan Decis 2.5
EC, Marshall, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Bestox 50 EC dengan
interval 7-10 hari sekali.
Perusak daun
Dua jenis hama perusak daun tanaman cengkeh yang umum dikenal adalah Anthriticus eugeniae Hergr dan Carea angulata.
Anthriticus eugeniae
Hama ini berupa kutu berwarna hijau dan hidup dengan cara mengisap daun cengkeh. Pada umumnya hama ini aktif pada malam hari.
Gejala serangan
Pada bagian pinggir dan tengah daun terdapat bintikbintik.
Pengendalian
Pengendalian dapat
dilakukan dengan cara mengurangi kelembaban di sekitar kebun melalui
pemangkasan atau penebangan tanaman yang menaungi tanaman cengkeh.
Selain itu dapat pula dilakukan penyemprotan terbatas pada bagian
tanaman yang terserang menggunakan insektisida Marshall, Akodan 35 EC,
Curacron 500 EC dan Bestox 50 EC dengan interval 7-10 hari sekali.
Carea angulata
Hama ini berupa ulat yang hidup dengan cara memakan daun.
Gejala serangan
Pada daun cengkeh
tampak bekas gigitan ulat. Serangan yang berat oleh hama ini dapat
mengakibatkan tanaman menjadi gundul sehingga menurunkan produksi.
Pengendalian
Pengendalian dapat
dilakukan dengan menyemprot daun menggunakan insektisida terutama pada
saat populasi larva masih muda. lnsektisida yang dapat digunakan antara
lain Decis, Marshall, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Bestox 50 EC,
dengan interval penyemprotan 7-10 hari sekali.
Penyakit
Serangan penyakit pada tanaman cengkeh akan berkorelasi positif dengan penurunan.
Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC)
Gambar 9. Tanaman terserang Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC)
Penyakit BPKC merupakan salah satu
penyakit yang paling merusak tanaman cengkeh karena dapat menyebabkan
Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan 20 kehilangan hasil mencapai 10-15%. Penyebabnya adalah
bakteri Pseudomonas syzygii. Penularan penyakit BPKC dari pohon sakit ke
pohon sehat melalui vektor berupa serangga Hindola fulfa (di Sumatera)
dan H. striata (di Jawa). Pola penyebaran penyakit ini umumnya mengikuti
arah angin. Penularan penyakit ini dapat pula melalui alat-alat
pertanian seperti golok, gergaji, sabit yang digunakan untuk memotong
pohon sakit.
Gejala serangan
Tanaman cengkeh yang terserang penyakit
BPKC daunnya gugur secara mendadak kemudian ranting-ranting pada pucuk
mati. Kadang-kadang percabangan atau seluruh tanaman layu mendadak dan
mengakibatkan daun menjadi kering. Gugurnya daun dapat berlangsung
beberapa minggu sampai beberapa bulan. Kematian tanaman cengkeh akibat
penyakit ini dapat berlangsung cepat yaitu antara 3-12 bulan atau lambat
yaitu antara 1-6 tahun. Umumnya pohon dewasa yang terlebih dahulu
terserang.
Pengendalian
Apabila gejala serangan penyakit BPKC
ditandai dengan gugurnya daun di bagian pucuk pohon, maka pangkal batang
atau akar segera diinfus dengan antibiotika oksitetrasiklin (OTC)
sebanyak 6 gr/100 ml air. Jarum infus yang digunakan berdiameter 1 mm.
Penginfusan dilakukan setiap 3-4 bulan sekali. Pengendalian dapat
dipadukan dengan melakukan penyemprotan insektisida dengan sasaran
serangga vektor penular penyakit BPKC menggunakan insektisida Matador 25
EC, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC dan Dads 2,5 EC dengan interval 6
minggu sekali sampai serangga vektor tidak ada lagi. Pohonpohon yang
terserang berat sebaiknya ditebang dan dibakar.
Penyakit Cacar Daun Cengkeh (CDC)
Gambar 10. Tanaman terserang penyakit Cacar Daun Cengkeh (CDC)
Penyakit ini terdapat hampir di semua
sentra produksi cengkeh di Indonesia. Penyakit CDC dikategorikan sebagai
penyakit utama di samping penyakit BPKC. Penyakit CDC dapat menyerang
tanaman cengkeh mulai dari pembibitan sampai tanaman produksi. Berikut
ini beberapa jenis penyakit yang sering menyerang tanaman cengkeh
dewasa.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur
Phyllostica syzygii. Cara penularan penyakit CDC adalah melalui angin
dan air hujan atau melalui bibit.
Gejala serangan
Pada permukaan atas daun timbul
bercak-bercak yang menggelembung seperti cacar. Gejala tersebut akan
lebih jelas terlihat pada daun yang masih muda. Pada bercak-bercak
tersebut kadang-kadang terdapat bintil-bintil hitam kecil. Selain pada
daun, gejala penyakit gugur akibat serangan CDC kadangkadang terlihat
juga pada buah. Daun-daun yang terkena penyakit CDC secara bertahap akan
gugur.
Pengendalian
Pengendalian penyakit CDC dilakukan
secara kimiawi melalui penyemprotan fungisida dengan interval 7-10 hari
sekali, sedangkan untuk pencegahan dapat dilakukan 10-14 hen sekali.
Beberapa jenis fungisida yang dapat digunakan antara lain Delsen MX- 200
0,2%, Maneb Brestan 0,3%, Difolatan 0,2% dll. Di samping penyemprotan
fungisida, sanitasi kebun perlu mendapat perhatian. Daun, ranting, dan
biji dari tanaman sakit yang jatuh ke tanah sebaiknya dikumpulkan dan
dibakar. Pohonpohon yang terserang berat sebaiknya ditebang dan dibakar.
Embun Jelaga
Gambar 11. Tanaman terserang embun jelaga
Penyebab penyakit ini adalah jamur
Capnodium sp. dan Limacinula samoensis. Jamur tersebut hidup pada
kotoran serangga Coccus viridis Green (kutu daun) yang menempel pada
daun. Serangga dapat disebarkan oleh semut dari daun satu ke daun yang
lain.
Gejala serangan
Pada permukaan daun tampak lapisan
berwarna abu-abu kehitaman. Pada serangan berat, lapisan hitam akan
menutup permukaan daun, tangkai daun dan ranting. Akibat serangan
penyakit ini tanaman menjadi sulit berfotosintesis. Tanaman terserang
embun jelaga
Pengendalian
Lapisan hitam pada permukaan daun dapat
dihilangkan dengan penyemprotan larutan kapur sirih 1-2%. Untuk
mengendalikan kutu daun dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida.
5. PANEN DAN PENGANEKARAGAMAN PRODUK
Panen
Bunga cengkeh dapat dipanen ± 6 bulan
setelah bakal bunga keluar dengan ditandai mekarnya 1-2 bunga pada
tandan dan berubahnya warna bunga menjadi kuning kemerahan. Waktu panen
sangat berpengaruh terhadap rendemen atau kandungan minyak cengkeh. Pada
satu pohon dapat dilakukan beberapa kali panen, tergantung pemasakan
bunga. Pemetikan bunga yang terlalu awal atau pada saat bunga belum
masak akan menyebabkan berkerutnya bunga cengkeh, turunnya kandungan
minyak dan mengeluarkan aroma yang tidak enak. Sebaliknya panen yang
terlalu lambat pada saat bunga telah mekar akan menurunkan mutu cengkeh
kering.
Gambar 12. Bunga cengkeh siap panen, umur 6 bulan
Pemanenan sebaiknya menggunakan tangga
untuk menghindari patahnya percabangan cengkeh. Cara pemetikan yang baik
dilakukan dengan menjepit pangkal tangkai bunga dengan tangan kiri dan
tangan kanan memetik bunga.
Usahakan agar daun tidak ikut terpetik.
Pada ruas yang daunnya tidak ikut terpetik akan tumbuh tunas baru
sebagai cabang tempat keluarnya bakal-bakal bunga pada musim berikutnya.
Apabila daun ikut terpetik maka tunas baru tersebut akan lebih lama
keluarnya sehingga calon bunga biasanya akan muncul 2-3 tahun
Penganekaragaman Produk
Hasil cengkeh yang paling banyak
digunakan adalah bunga kering terutama untuk bahan baku rokok kretek.
Namun demikian hasil cengkeh yang lainnya seperti bunga hasil sortiran,
gagang dan daun dapat diolah lebih lanjut berupa minyak cengkeh yang
diproses melalui penyulingan atau oleoresin yang diproses digunakan
untuk keperluan industri makanan, minuman, kosmetika dan farmasi. Minyak
bunga cengkeh beraroma lebih lembut dan bernilai jual lebih tinggi.
Produk turunan minyak cengkeh digunakan
sebagai bahan baku pembuatan balsam, bahan baku obat kumur atau bahan
tambahan dalam industri kosmetika, pestisida nabati, fungisida,
insektida dan bakterisida.
MENERIMA PEMBELANJAAN AGEN DAN DISTRIBUTOR SELURUH KOTA DI INDONESIA
HUB. 081356998898 - 085294998898 (WA)
Kontak, Bpk. Maxy Losoh
Agen Distributor Pupuk Bio Organik Herbafarm NUTREND - SIDOMUNCUL
Herbafarm NuTrend sidoMuncul : Kabupaten Bolaang Mongondow
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Lolak
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Molibagu
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Tutuyan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Boroko
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Kepulauan Sangihe
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Tahuna
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Ondong Siau
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Kepulauan Talaud
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Melonguane
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Tondano
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa Selatan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Amurang
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa Tenggara
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Ratahan
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kabupaten Minahasa Utara
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Airmadidi
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Bitung
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Kotamobagu
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Manado
Herbafarm NuTrend sidoMuncul Kota Tomohon
Keyword:
target cengkeh
pupuk organik untuk cengkeh
pupuk cengkeh paling bagus
pupuk cengkeh
pupuk untuk tanaman cengkeh
jenis pupuk untuk tanaman cengkeh
pupuk buah cengkeh
pupuk penyubur tanaman cengkeh
pupuk untuk cengkeh
pupuk tanaman cengkeh
pupuk yang baik untuk tanaman cengkeh
pupuk untuk pohon cengkeh
pupuk cengkeh paling
target cengkeh , pupuk organik untuk cengkeh,pupuk cengkeh paling
bagus, pupuk cengkeh, pupuk untuk tanaman cengkeh,jenis pupuk untuk
tanaman cengkeh, pupuk buah cengkeh,pupuk penyubur tanaman cengkeh,pupuk
untuk cengkeh,pupuk tanaman cengkeh,pupuk yang baik untuk tanaman
cengkeh,pupuk untuk pohon cengkeh,pupuk cengkeh paling